BLOG SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN
Senin, 27 Maret 2017
Minggu, 26 Maret 2017
Memproduksi Teks Laporan Hasil Observasi
Dalam pembelajaran teks laporan hasil observasi sebelumnya, telah dijelaskan tentang konsep teks laporan hasil observasi melalui kegiatan mengidentifikasi teks. Dalam pembelajaran kali ini, peserta didik diarahkan agar dapat memproduksi teks laporan hasil observasi berdasarkan pengamatan dan hasil memirsa gambar atau video.
Hal yang perlu diperhatikan pada saat memproduksi teks laporan hasil observasi adalah isi, struktur, dan aspek kebahasaan. Pembahasan isi dan struktur teks laporan hasil observasi telah disampaikan dalam blog pembelajaran sebelumnya. Pada blog ini, akan dijelaskan aspek kebahasaan teks laporan hasil observasi sebagai bekal untuk memproduksi teks.
Memproduksi teks laporan hasil observasi tentu dilakukan setelah kita melakukan observasi terhadap hal tertentu. Observasi dapat dilakukan secara langsung, maupun melalui media. Pada pembelajaran kali ini, marilah kita berlatih membuat laporan hasil observasi berdasarkan pengamatan terhadap video dan gambar.
Untuk kegiatan pertama, silakan memirsa tayangan video berikut ini!
https://youtu.be/j0t8Lif8NZcZc
Berdasarkan video tersebut, dapat diproduksi teks laporan hasil observasi sebagai berikut.
SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA
Jantung merupakan organ dalam
tubuh manusia yang sangat penting. Jantung berfungsi memompa darah ke seluruh
tubuh. Jantung berdetak secera terus-menerus dan akan berhenti ketika orang
itu meninggal. Hal ini disebabkan darah yang seharusnya terus mengalir untuk
menyediakan makanan telah berhenti.
Jantung dibagi menjadi 2
bagian yaitu kanan dan kiri. Secara umum fungsi jantung adalah memompa darah
agar dapat menyediakan oksigen darah untuk kebutuhan tubuh setelah
dibersihkan oleh paru-paru.
Mekanisme kerja jantung
adalah udara yang kotor dialirkan oleh jantung ke ventrikel kanan. Dari
ventrikel kanan, darah akan dialirkan melalui katup aorta ke paru-paru. Darah
akan mengalir melalui pembuluh darah yang sangat kecil, yaitu kapiler. Darah
yang kaya akan oksigen mengalir ke ventrikel kiri yang akan dialirkan
dialirkan ke seluruh tubuh, kecuali paru-paru.
Pada jantung terdapat
beberapa katup yang membuka dan menutup, guna mengatur dan mendorong darah ke
dalam jantung. Jantung berdenyut melakukan kontraksi dan relaksasi. Pada saat
berkontraksi disebut sistor, pada saat
relaksasi disebut diastor. Pada saat sistor, jantung berkontraksi di sebelah
kanan ke paru-paru dan sebelah kiri ke seluruh tubuh.
Jantung memompa darah ke luar
dari jantung. Semua proses itu akan berjalan terus menerus tanpa henti selama
manusia itu masih hidup.
|
Analisis Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi
1. Sinonim
Sinonim adalah kata atau ungkapan yang
maknanya kurang lebih sama dengan makna kata atau ungkapan lain. Contoh
sinonim:
1) organ =alat, anggota tubuh
2) katup =alat yang membuka dan menutup
3) relaksasi = pengenduran
2. Antonim
Antonim adalah kata atau
kelompok kata yang maknanya berlawanan atau bertentangan dengan makna kata atau
ungkapan lain. Contoh pasangan kata berantonim:
1) membuka >< menutup
2) kanan><kiri
3. Kategori Kata
1) Verba: kata kerja, contoh: memompa,berkontraksi
2) Nomina: kata benda, contoh: darah, makanan, pembuluh
3) Konjungsi: kata sambung atau kata penghubung, contoh: dan, atau,
tetapi, karena, bahwa
.
.
4. Kalimat
Simpleks dan Kompleks
1) Kalimat simpleks adalah kalmat yang terdiri
atas satu stuktur verba utama, Ccntoh:
- Jantung memompa darah ke luar
dari jantung.
- Jantung merupakan organ dalam tubuh manusia yang sangat penting.
- Jantung merupakan organ dalam tubuh manusia yang sangat penting.
2) Kalimat kompleks adalah kalimat yang
terdiri atas dua atau lebih struktur verba. Contoh:
· Jantung berdetak secera terus-menerus dan akan berhenti ketika orang
itu meninggal.
- Semua proses itu akan berjalan terus menerus tanpa henti selama manusia itu masih hidup.
- Semua proses itu akan berjalan terus menerus tanpa henti selama manusia itu masih hidup.
Penggunaan konjungsi dan pada kalimat kesatu
menghubungkan struktur verba pertama (berdetak) dan kedua (berhenti)
dalam kalimat tersebut. Dalam kalimat kedua. terdapat dua struktur verba, yaitu akan berjalan dan masih hidup.
Dilihat dari hubungan antarklausa yang dibangun oleh konjungsinya,
kalimat kompleks ada yang keduanya inti (disebut kalimat kompleks parataktik)
dan ada yang menunjukkan hubungan kelas dan subkelas (induk dan anak kalimat)
yang disebut kalimat kompleks hipotaktik. Dari contoh di atas, kalimat kesatu termasuk
kalimat kompleks parataktik, sedangkan kalimat kedua merupakan
kalimat kompleks hipotaktik dengan anak kalimat pengganti keterangan waktu.
3) Kalimat Definisi dan Kalimat Deskripsi
Kalimat
definisi merupakan kalimat yang menjelaskan makna kata atau frasa. Ciri kalimat
definisi menggunakan kata adalah, yaitu, merupakan, ialah, dan disebut.
Contoh kalimat definisi:
· Jantung merupakan organ dalam
tubuh manusia yang sangat penting.
· Mekanisme kerja jantung
adalah udara yang kotor dialirkan oleh jantung ke ventrikel kanan.
Kalimat definisi dapat dirumuskan dengan x = y. X adalah Variabel
kata yang didefinisikan, y adalah penjelasan atas kata yang didefinisikan, sama
dengan adalah penanda definisinya. Pengujian definisi dilakukan dengan membalik
kedua variable definisi, menjadi y = x.
Kalimat
deskripsi adalah kalimat yang menggambarkan kata atau frasa dengan mengemukakan
ciri atau bentuk fisiknya, warnanya, ukurannya, sifat, atau karakternya.
Contoh:
· Jantung berdenyut melakukan kontraksi dan relaksasi.
Berdasarkan contoh mengkontruksi teks laporan hasil observasi dan analisis kebahasaannya, amatilah rangkaian gambar berikut ini, kemudian konstruksilah sebuah teks laporan hasil observasi dengan memerhatikan isi, struktur, dan kebahasaan teks laporan hasil observasi dengan cermat!
Sumber gambar:
https://www.tripadvisor.com/SmartDeals-g294226-Bali-Hotel-Deals.html
Jumat, 24 Maret 2017
MENDALAMI PUISI
MEMUSIKALISASIKAN
PUISI
DENGAN MEMERHATIKAN VOKAL, EKSPRESI, DAN INTONASI
DENGAN MEMERHATIKAN VOKAL, EKSPRESI, DAN INTONASI
Perhatikan gambar berikut ini. Siapakah tokoh yang ada dalam foto tersebut? Apakah aktivitas yang dilakukannya?
Sumber Gambar: https://www.google.co.id/search?q=gambar+pembacaan+puisi&site=webhp& tbm=isch&tbo=u&source=univsa=X&ved=0ahUKEwiv6vG25-7SAhXFsI8KHUyPBAwQ7AkIMw&biw=1366&bih=657#imgrc=XFkem0_BrJqgmM:
Kedua tokoh tersebut sangat terkenal dalam
bidang sastra Indonesia. Mereka adalah para penyair ternama Indonesia. Bukan
hanya piawai mencipta puisi, mereka juga sering membacakan puisi di depan media
komunikasi atau di depan publik.
Saat para penyair itu membacakan puisi,
sering kali pemirsa atau apresiator ikut larut dalam suasana yang terkandung
dalam puisi itu. Hal ini karena pembacanya sangat paham dengan makna, suasana,
dan pesan puisi yang dibacanya.
Berikutnya, silakan
memirsa tayangan video berikut ini!
Sumber: http://bit.ly/20rh7bU, dipublikasikan tanggal 27 April 2016, diakses 21 Maret 2017
Tayangan
video tersebut merupakan bentuk memusikalisasikan puisi. Musikalisasi puisi
adalah pembacaan puisi yang dipadukan dengan musik. Jadi, tayangan tersebut
pada dasarnya adalah pembacaan puisi
yang dipadukan dengan musik.
Puisi
tersebut sebagai berikut.
Ketika Tangan dan Kaki Berkata
Lirik: Taufik Ismail
Lagu: Chrisye
Akan
datang hari
mulut
dikunci
Kata
tak ada lagi
Akan
tiba masa
tak
ada suara
Dari
mulut kita
Berkata
tangan kita
Tentang
apa yang dilakukannya
Berkata
kaki kita
Kemana
saja dia melangkahnya
Tidak tahu kita
Bila
harinya
Tanggung
jawab tiba
Rabbana…
Tangan kami…
Kaki kami…
Mulut kami…
Mata hati kami…
Luruskanlah…
Kukuhkanlah…
Di jalan cahaya….
Sempurna
Mohon karunia
kepada kami
HambaMu yang hina
|
Musik yang mengiringi
puisi harus seirama atau sesuai dengan makna dan pesan puisi. Agar dapat membacakan
atau memusikalisasikan puisi sesuai dengan makna dan pesan puisi, harus diperhatikan
vokal, ekspresi, dan intonasi (tekanan dinamik).
Yang
dimaksud dengan vokal adalah suara. Dalam pembacaan atau musikalisasi puisi,
vokal atau suara harus jelas. Pengucapannya harus sesuai dengan makna kata-kata
atau kalimat yang ada pada setiap larik puisi. Perhatikan artikulasi pada saat
mengucapkan kata-kata sehingga pendengar dapat memahami dengan tepat apa yang
diucapkan.
Ekspresi
adalah pengungkapan atau proses menyatakan (memperlihatkan atau menyatakan
maksud, gagasan, perasaan, dan sebagainya). Puisi merupakan ekspresi dari
perasaan penulisnya. Karena itu, membacakannya harus dapat mengekspresikan atau
mengungkapkan isi puisi itu sendiri. Termasuk ke dalam ekspresi adalah
pandangan air muka yang memperlihatkan perasaan seseorang. Sekaitan dengan itu,
pembaca puisi harus dapat memancarkan pandangan air muka yang sesuai dengan isi
dan pesan puisinya. Gestur atau gerak
tubuh juga diperlukan untuk menunjukkan ekspresi seseorang pada saat membacakan
puisi.
Intonasi adalah lagu kalimat. Dalam
seni musik, intonasi bermakna ketepatan penyajian tinggi rendah nada (dari
seorang penyanyi). Karena itu, musik yang digunakan untuk mengiringi puisi yang
dibacakan harus sesuai dengan nada puisinya.
Jika
dicermati, irama musik yang mengiringi pembacaan puisi “Ketika Tangan dan Kaki
Berkata” karya Taufik Ismail tersebut nampak harmonis karena sesuai dengan nada
puisi itu sendiri. Chrisye, membacakan puisi dengan bernyanyi sesuai dengan
irama dan isi serta pesan puisinya.
Vokal,
ekspresi, dan intonasi yang tepat dalam membacakan puisi diperoleh apabila
pembaca memahami makna dan pesan puisi. Karena itu, pembaca perlu melakukan
analisis terlebih dahulu terhadap puisi yang akan dimusikalisasinya. Analisis
puisi menyangkut unsur intrinsik dan ekstrinsiknya. Unsur intrinsik, antara
lain menyangkut diksi, larik, enjambemen, rima, tema, amanat, nada dan suasana,
serta majas. Unsur ekstrinsik terkait dengan nilai atau norma, seperti nilai
moral, agama, sosial, dan perjuangan.
Musik
yang digunakan untuk mengiringi puisi harus disesuaikan dengan nada puisi. Alat
musik yang digunakan tidak harus alat musik lengkap. Alat musik yang digunakan
dapat hanya suling atau gitar.
Karena musik pengiring
yang tepat dan kemampuan pembaca dalam hal vokal, ekspresi, dan intonasi
(tekanan dinamik), maka pendengar atau pemirsa dapat memahami dan turut
merasakan apa yang ingin diungkapkan oleh penyairnya dalam puisi tersebut. Oleh
karena itu, hal yang sangat penting dalam memusikalisasikan puisi adalah
pemahaman tentang makna, suasana, dan pesan puisi; penggunaan vokal, ekspresi,
dan intonasi; dan penentuan instrument dan lagu yang tepat.
Langganan:
Postingan (Atom)