Minggu, 26 Maret 2017

Memproduksi Teks Laporan Hasil Observasi


Memproduksi Teks Laporan Hasil Observasi dengan Memerhatikan Aspek Kebahasaan Teks

Dalam pembelajaran teks laporan hasil observasi sebelumnya, telah dijelaskan tentang konsep teks laporan hasil observasi melalui kegiatan mengidentifikasi teks. Dalam pembelajaran kali ini, peserta didik diarahkan agar dapat memproduksi teks laporan hasil observasi berdasarkan pengamatan dan hasil memirsa gambar atau video.
Hal yang perlu diperhatikan pada saat memproduksi teks laporan hasil observasi adalah isi, struktur, dan aspek kebahasaan. Pembahasan isi dan struktur teks laporan hasil observasi telah disampaikan dalam blog pembelajaran sebelumnya. Pada blog ini, akan dijelaskan aspek kebahasaan teks laporan hasil observasi sebagai bekal untuk memproduksi teks.

Memproduksi teks laporan hasil observasi tentu dilakukan setelah kita melakukan observasi terhadap hal tertentu. Observasi dapat dilakukan secara langsung, maupun melalui media. Pada pembelajaran kali ini, marilah kita berlatih membuat laporan hasil observasi berdasarkan pengamatan terhadap video dan gambar.

Untuk kegiatan pertama, silakan memirsa tayangan video berikut ini!



https://youtu.be/j0t8Lif8NZcZc


 Berdasarkan video tersebut, dapat diproduksi teks laporan hasil observasi sebagai berikut.

SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA

Jantung merupakan organ dalam tubuh manusia yang sangat penting. Jantung berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh. Jantung berdetak secera terus-menerus dan akan berhenti ketika orang itu meninggal. Hal ini disebabkan darah yang seharusnya terus mengalir untuk menyediakan makanan telah berhenti.
Jantung dibagi menjadi 2 bagian yaitu kanan dan kiri. Secara umum fungsi jantung adalah memompa darah agar dapat menyediakan oksigen darah untuk kebutuhan tubuh setelah dibersihkan oleh paru-paru.
Mekanisme kerja jantung adalah udara yang kotor dialirkan oleh jantung ke ventrikel kanan. Dari ventrikel kanan, darah akan dialirkan melalui katup aorta ke paru-paru. Darah akan mengalir melalui pembuluh darah yang sangat kecil, yaitu kapiler. Darah yang kaya akan oksigen mengalir ke ventrikel kiri yang akan dialirkan dialirkan ke seluruh tubuh, kecuali paru-paru.
Pada jantung terdapat beberapa katup yang membuka dan menutup, guna mengatur dan mendorong darah ke dalam jantung. Jantung berdenyut melakukan kontraksi dan relaksasi. Pada saat berkontraksi disebut  sistor, pada saat relaksasi disebut diastor. Pada saat sistor, jantung berkontraksi di sebelah kanan ke paru-paru dan sebelah kiri ke seluruh tubuh.
Jantung memompa darah ke luar dari jantung. Semua proses itu akan berjalan terus menerus tanpa henti selama manusia itu masih hidup.
 




Analisis Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi
1.  Sinonim
          Sinonim adalah kata atau ungkapan yang maknanya kurang lebih sama dengan makna kata atau ungkapan lain. Contoh sinonim:
1)      organ =alat, anggota tubuh
2)      katup =alat yang membuka dan menutup
3)      relaksasi = pengenduran

2.  Antonim          
                Antonim adalah kata atau kelompok kata yang maknanya berlawanan atau bertentangan dengan makna kata atau ungkapan lain. Contoh pasangan kata berantonim:
1)       membuka >< menutup
2)       kanan><kiri

3.  Kategori Kata
1)  Verba: kata kerja, contoh: memompa,berkontraksi
2)   Nomina: kata benda, contoh: darah, makanan, pembuluh
3)  Konjungsi: kata sambung atau kata penghubung, contoh: dan, atau, tetapi, karena, bahwa
.
4.   Kalimat Simpleks dan Kompleks
1)   Kalimat simpleks adalah kalmat yang terdiri atas satu stuktur verba utama, Ccntoh:
- Jantung memompa darah ke luar dari jantung.
- Jantung merupakan organ dalam tubuh manusia yang sangat penting.
  
2)     Kalimat kompleks adalah kalimat yang terdiri atas dua atau lebih struktur verba. Contoh:
·    Jantung berdetak secera terus-menerus dan akan berhenti ketika orang itu meninggal.
-   Semua proses itu akan berjalan terus menerus tanpa henti selama manusia itu masih hidup.
Penggunaan konjungsi dan pada kalimat kesatu menghubungkan struktur verba pertama (berdetak) dan kedua (berhenti) dalam kalimat tersebut. Dalam kalimat kedua. terdapat dua struktur verba, yaitu akan berjalan dan masih hidup.
Dilihat dari hubungan antarklausa yang dibangun oleh konjungsinya, kalimat kompleks ada yang keduanya inti (disebut kalimat kompleks parataktik) dan ada yang menunjukkan hubungan kelas dan subkelas (induk dan anak kalimat) yang disebut kalimat kompleks hipotaktik. Dari contoh di atas, kalimat kesatu termasuk kalimat kompleks parataktik, sedangkan kalimat kedua merupakan kalimat kompleks hipotaktik dengan anak kalimat pengganti keterangan waktu.

3)    Kalimat Definisi dan Kalimat Deskripsi
        Kalimat definisi merupakan kalimat yang menjelaskan makna kata atau frasa. Ciri kalimat definisi menggunakan kata adalah, yaitu, merupakan, ialah, dan disebut.
Contoh kalimat definisi:
·       Jantung merupakan organ dalam tubuh manusia yang sangat penting.
·       Mekanisme kerja jantung adalah udara yang kotor dialirkan oleh jantung ke ventrikel kanan.  
Kalimat definisi dapat dirumuskan dengan x = y. X adalah Variabel kata yang didefinisikan, y adalah penjelasan atas kata yang didefinisikan, sama dengan adalah penanda definisinya. Pengujian definisi dilakukan dengan membalik kedua variable definisi, menjadi y = x.
    Kalimat deskripsi adalah kalimat yang menggambarkan kata atau frasa dengan mengemukakan ciri atau bentuk fisiknya, warnanya, ukurannya, sifat, atau karakternya. Contoh:
·    Jantung berdenyut melakukan kontraksi dan relaksasi.

Berdasarkan contoh mengkontruksi teks laporan hasil observasi dan analisis kebahasaannya, amatilah rangkaian gambar berikut ini, kemudian konstruksilah sebuah teks laporan hasil observasi dengan memerhatikan isi, struktur, dan kebahasaan teks laporan hasil observasi dengan cermat!







Sumber gambar:
https://www.tripadvisor.com/SmartDeals-g294226-Bali-Hotel-Deals.html


Jumat, 24 Maret 2017

MENDALAMI PUISI

     MEMUSIKALISASIKAN PUISI 
DENGAN MEMERHATIKAN VOKAL, EKSPRESI, DAN INTONASI

            

            Perhatikan gambar berikut ini. Siapakah tokoh yang ada dalam foto tersebut? Apakah aktivitas yang dilakukannya?


Sumber Gambar: https://www.google.co.id/search?q=gambar+pembacaan+puisi&site=webhp& tbm=isch&tbo=u&source=univsa=X&ved=0ahUKEwiv6vG25-7SAhXFsI8KHUyPBAwQ7AkIMw&biw=1366&bih=657#imgrc=XFkem0_BrJqgmM:

         Kedua tokoh tersebut sangat terkenal dalam bidang sastra Indonesia. Mereka adalah para penyair ternama Indonesia. Bukan hanya piawai mencipta puisi, mereka juga sering membacakan puisi di depan media komunikasi atau di depan publik.  
          Saat para penyair itu membacakan puisi, sering kali pemirsa atau apresiator ikut larut dalam suasana yang terkandung dalam puisi itu. Hal ini karena pembacanya sangat paham dengan makna, suasana, dan pesan puisi yang dibacanya.
            Berikutnya, silakan memirsa tayangan video berikut ini!

 
 Sumber: http://bit.ly/20rh7bU, dipublikasikan tanggal 27 April 2016, diakses 21 Maret 2017

            Tayangan video tersebut merupakan bentuk memusikalisasikan puisi. Musikalisasi puisi adalah pembacaan puisi yang dipadukan dengan musik. Jadi, tayangan tersebut pada dasarnya adalah pembacaan puisi  yang dipadukan dengan musik.
            Puisi tersebut sebagai berikut.
Ketika Tangan dan Kaki Berkata
Lirik: Taufik Ismail
Lagu: Chrisye

            Akan datang hari
            mulut dikunci
            Kata tak ada lagi
            Akan tiba masa
            tak ada suara
            Dari mulut kita

            Berkata tangan kita
            Tentang apa yang dilakukannya
            Berkata kaki kita
            Kemana saja dia melangkahnya

           
             Tidak tahu kita
            Bila harinya
            Tanggung jawab tiba

Rabbana…
Tangan kami…
Kaki kami…
Mulut kami…
Mata hati kami…

Luruskanlah…
Kukuhkanlah…
Di jalan cahaya….
Sempurna
Mohon karunia
kepada kami
HambaMu yang hina




Musik yang mengiringi puisi harus seirama atau sesuai dengan makna dan pesan puisi. Agar dapat membacakan atau memusikalisasikan puisi sesuai dengan makna dan pesan puisi, harus diperhatikan vokal, ekspresi, dan intonasi (tekanan dinamik).
            Yang dimaksud dengan vokal adalah suara. Dalam pembacaan atau musikalisasi puisi, vokal atau suara harus jelas. Pengucapannya harus sesuai dengan makna kata-kata atau kalimat yang ada pada setiap larik puisi. Perhatikan artikulasi pada saat mengucapkan kata-kata sehingga pendengar dapat memahami dengan tepat apa yang diucapkan.
            Ekspresi adalah pengungkapan atau proses menyatakan (memperlihatkan atau menyatakan maksud, gagasan, perasaan, dan sebagainya). Puisi merupakan ekspresi dari perasaan penulisnya. Karena itu, membacakannya harus dapat mengekspresikan atau mengungkapkan isi puisi itu sendiri. Termasuk ke dalam ekspresi adalah pandangan air muka yang memperlihatkan perasaan seseorang. Sekaitan dengan itu, pembaca puisi harus dapat memancarkan pandangan air muka yang sesuai dengan isi dan pesan puisinya. Gestur atau  gerak tubuh juga diperlukan untuk menunjukkan ekspresi seseorang pada saat membacakan puisi.
            Intonasi adalah lagu kalimat. Dalam seni musik, intonasi bermakna ketepatan penyajian tinggi rendah nada (dari seorang penyanyi). Karena itu, musik yang digunakan untuk mengiringi puisi yang dibacakan harus sesuai dengan nada puisinya.
            Jika dicermati, irama musik yang mengiringi pembacaan puisi “Ketika Tangan dan Kaki Berkata” karya Taufik Ismail tersebut nampak harmonis karena sesuai dengan nada puisi itu sendiri. Chrisye, membacakan puisi dengan bernyanyi sesuai dengan irama dan isi serta pesan puisinya.
            Vokal, ekspresi, dan intonasi yang tepat dalam membacakan puisi diperoleh apabila pembaca memahami makna dan pesan puisi. Karena itu, pembaca perlu melakukan analisis terlebih dahulu terhadap puisi yang akan dimusikalisasinya. Analisis puisi menyangkut unsur intrinsik dan ekstrinsiknya. Unsur intrinsik, antara lain menyangkut diksi, larik, enjambemen, rima, tema, amanat, nada dan suasana, serta majas. Unsur ekstrinsik terkait dengan nilai atau norma, seperti nilai moral, agama, sosial, dan perjuangan.
            Musik yang digunakan untuk mengiringi puisi harus disesuaikan dengan nada puisi. Alat musik yang digunakan tidak harus alat musik lengkap. Alat musik yang digunakan dapat hanya suling atau gitar. 
Karena musik pengiring yang tepat dan kemampuan pembaca dalam hal vokal, ekspresi, dan intonasi (tekanan dinamik), maka pendengar atau pemirsa dapat memahami dan turut merasakan apa yang ingin diungkapkan oleh penyairnya dalam puisi tersebut. Oleh karena itu, hal yang sangat penting dalam memusikalisasikan puisi adalah pemahaman tentang makna, suasana, dan pesan puisi; penggunaan vokal, ekspresi, dan intonasi; dan penentuan instrument dan lagu yang tepat.